Pos Liputan – Hari ini, Kamis, 20 Februari 2025, akan diadakan pelantikan Kepala Daerah baik Gubernur, Bupati dan Walikota beserta wakilnya akan dilantik secara serentak. Adapun lokasi pelantikan ini akan bertempat di Istana Negara Jakarta. Sebanyak 481 kepala daerah akan dilantik oleh presiden dan itu berarti ada 961 termaksud wakilnya.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2025, disebutkan bahwa presiden akan melantik gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota secara serentak di istana negara.
Kabupaten Sinjai “Bumi Panrita Kitta” akan memiliki Bupati dan Wakil Bupati yang baru, dengan penuh harapan yang besar tentunya masyarakat memiliki ekspektasi tinggi membawa Sinjai yang lebih maju dan sejahtera dibanding kota lain di Sulawesi Selatan.
Kabupaten Sinjai, dengan segala potensi dan tantangannya, kini berada di bawah kepemimpinan baru yang mengusung visi “Sama-Samaki.” Sebuah visi yang menarik dan sarat makna, mengandung semangat kebersamaan serta gotong royong dalam membangun daerah. Namun, bagaimana roadmap dari visi ini? Apakah cukup realistis untuk menjawab permasalahan dan kebutuhan masyarakat Sinjai?
Membangun Sinjai yang Lebih Inklusif dan Berdaya Saing
Visi “Sama-Samaki” mencerminkan upaya untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang inklusif, di mana masyarakat tidak hanya menjadi objek pembangunan tetapi juga subjek yang aktif berpartisipasi. Dalam konteks ekonomi, hal ini berarti mendorong sektor unggulan Sinjai seperti pertanian, perikanan, dan UMKM agar lebih berdaya saing.
Roadmap yang konkret diperlukan untuk memastikan bahwa peningkatan ekonomi berbasis potensi lokal bisa berjalan secara efektif. Misalnya, dengan memperkuat infrastruktur pasar, akses permodalan bagi UMKM, serta memperluas jaringan pemasaran, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Penguatan Infrastruktur dan Kesejahteraan Masyarakat
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Sinjai adalah infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan, baik dalam hal aksesibilitas jalan, sarana pendidikan, hingga layanan kesehatan. Tanpa roadmap yang jelas, pembangunan infrastruktur bisa berjalan tanpa arah yang berkelanjutan.
Dalam sektor pendidikan, penting untuk memastikan bahwa generasi muda Sinjai memiliki akses yang lebih luas terhadap pendidikan berkualitas dan peluang kerja. Program pelatihan keterampilan berbasis industri kreatif dan teknologi digital dapat menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.
Sinjai Hijau: Mendorong Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan yang hanya fokus pada aspek ekonomi tanpa memperhitungkan keberlanjutan lingkungan akan berujung pada degradasi alam yang merugikan masyarakat di masa depan. Oleh karena itu, visi “Sama-Samaki” harus mengintegrasikan konsep pembangunan hijau dalam setiap kebijakan daerah. Pengelolaan sumber daya alam yang lebih bijak, investasi dalam energi terbarukan, serta pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular dapat menjadi bagian dari strategi untuk mewujudkan Sinjai yang lebih ramah lingkungan.
Kedepannya Kabupaten Sinjai perlu pemimpin yang Kreatif, inovatif dan selalu berdasarkan riset untuk memformulasikan setiap kebijakan sebelum mengambil keputusan, pemanfaatan lembaga Litbang lebih ditingkatkan lagi demi mendukung visi dan misi kedepan bukan sekedar mengandalkan survei internal yang subjektiv dan data mentah statistik.
Visi “Sama-Samaki” memiliki potensi besar untuk membawa Sinjai ke arah yang lebih baik, tetapi visi tanpa roadmap yang jelas hanyalah sebatas jargon (omon-omon). Pemimpin baru Kabupaten Sinjai harus mampu merumuskan kebijakan yang konkret, berbasis data, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Hanya dengan demikian, Sinjai dapat berkembang menjadi daerah yang lebih inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Penulis: Andi Aris Mattunruang, S.E., M.Sc. (Akademisi)
Komentar