JAKARTA, Pos Liputan – Bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan terus melanjutkan safari politiknya untuk mewujudkan keinginannya di pesta demokrasi lima tahun sekali pada 2024 mendatang.
Namun, langkah Anies menuju kontestasi politik di 2024 tidaklah mudah. Mengingat berbagai peristiwa yang ia dan Partai NasDem alami.
Mulai dari teror telur busuk hingga dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait kunjungannya ke beberapa daerah dan bahkan salat di masjid Aceh pun ikut dipersoalkan.
Terkait hal tersebut, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun ikut menyuarakan pendapatnya melalui kanal Youtube miliknya.
Menurutnya, hal-hal yang tidak substantif dijadikan alat untuk “menyerang” mantan Gubernur DKI Jakarta menunjukkan ketidakpercayaan diri lawan politik dalam menghadapi Anies Baswedan.
“Semakin hal yang tidak substantif dikemukakan semakin menunjukkan lawan Anies Baswedan tidak percaya diri mampu berkibar seperti Anies,” ucap Refly Harun di kanal Youtube miliknya dikutip Pos Liputan, Rabu (14/12/2022).
Refly menginginkan tidak lagi ada black campaign agar kontestasi politik di 2024 jauh lebih menarik.
Refly juga meminta agar kandidat-kandidat lain seperti, Ganjar, dan Prabowo untuk lebih percaya diri membawa gagasan sehingga kita bisa melihat pertarungan yang menarik dalam pilpres ke depan.
“Jangan sampai kemudian satu didukung rakyat, satu didukung istana, satu didukung konglomerat,” tutupnya.
Komentar